TIDAK MENGAMBIL APAPUN KECUALI FOTO,TIDAK MEMBUNUH APAPUN KECUALI WAKTU DAN TIDAK MENINGGALKAN APAPUN KECUALI JEJAK KAKI

Wednesday, October 6, 2010

AKU MELIHAT INDONESIA

BUNG KARNO bertafakur memandang alam bebas, mengagumi kebesaran ALLAH untuk mendapatkan inspirasi. Salah satu hasilnya Bung Karno menuangkannya ke dalam bentuk puisi yang di beri judul AKU MELIHAT INDONESIA. Puisi ini kemudian dipopulerkan oleh Sitor Situmorang, sastrawan yang sekaligus sahabat Bung Karno, yang juga banyak menciptakan puisi.

Semoga puisi ini dapat memberikan spirit bagi kita khususnya kaum muda Indonesia untuk tidak pernah lelah mencintai Indonesia.

AKU MELIHAT INDONESIA

Jika aku berdiri di pantai Ngliyep
Aku mendengarkan lautan Indonesia bergelora
Membanting di pantai ngliyep itu
Aku mendengarkan lagu - sajak Indonesia

Jika aku melihat,
Sawah menguning - menghijau
Aku tidak melihat lagi,
Batang padi menguning - menghijau
Aku melihat Indonesia

Jika aku melihat gunung-gunung
Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Merbabu,
Gunung tangkuban Perahu, Gunung Klebet
Dan gunung - gunung yang lain
Aku melihat Indonesia

Jikalau aku mendengar pangkur palaran
Bukan lagi pangkur palaran yang ku dengar
Aku mendengar Indonesia

Jika aku menghirup udara ini
Aku tidak lagi menghirup udara
Aku menghirup Indonesia

Jika aku melihat wajah anak-anak di desa-desa
Dengan mata yang bersinar-sinar
(berteriak) Merdeka !!, Merdeka !!, Pak !!, Merdeka !!

Aku bukan lagi melihat mata manusia
Aku melihat Indonesia.


Disadur oleh: Pendaki Liar

Tuesday, October 5, 2010

SENJA PANTAI LOSARI

Pantai yang juga Landmark Kota Makasar ini memang menawarkan keindahan yang eksotis, terutama saat menyaksikan pemandangan matahari terbenam ketika petang menjelang. Saya masih ingat betul, sejumlah pedagang makanan berderet sepanjang kurang lebih satu kilometer di pesisir Pantai Losari. Hingga ada yg menjuluki sebagai "Meja Makan Terpanjang Di Dunia". Hidangan yang disajikan pun beraneka ragam, namun kebanyakan didominasi oleh makanan laut dan ikan bakar.

Salah satu hidangan khas dan unik di Pantai Losari adalah Pisang Epe, jenis makanan ini berupa pisang mentah dibakar, lalu dibuat pipih kemudian diberi kuah air gula merah. Untuk menambah aroma dan kenikmatan, biasanya penjual menambahkan durian pada campuran kuah gula merah tadi.

Seusai menikmati senja, tak usah risau untuk mencari tempat mengisi perut yang lapar, dengan berjalan kaki sekitar 5 menit dari Pantai Losari anda akan menemukan pusat jajan "Tanah Anging Mamiri" di Pantai Laguna, mulai dari sop konro, coto makasar, sop Saudara, ikan bakar, es pisang ijo, es pallubutung, dengan harga terjangkau.

Jadi tak lengkap rasanya bila anda ke "Tanah Anging Mamiri" Makasar bila tidak mampir ke Pantai Losari sambil menyruput segelas "Saraba" untuk menghangatkan badan dan menikmati segala romansanya.


Wednesday, August 11, 2010

ESCAPE OVER THE HIMALAYAS


"Betapa sulitnya berjalan terus-menerus sepanjang waktu.Aku lebih takut dengan tentara Cina daripada salju dan hewan buas.Bersama-sama kami berjuang melangkahkan kaki melintasi pegunungan yang tinggi, jalan-jalan setapak yang terjal dan sungai yang dalam. Aku memikirkan tentang ibuku sepanjang hari..." -Chime, 8 tahun.

Enam bocah Suku Tibet harus berjalan kaki menyusuri pegunungan Himalaya (+6.000 meter) untuk bisa belajar di Sekolah Dalai Lama dengan nyaman dan merdeka. Mereka adalah Pema (7), Chime (10), Dolkar (6), Dhonup (8), Tamding (10) dan Lhakpa (10).

Hanya dengan peralatan seadanya, mengenakan sepatu ket tipis dan bekal makanan secukupnya, bocah-bocah berpostur kecil dan ringkih itu berangkat menempuh perjalanan yang sangat melelahkan selama 14 hari. Mereka harus rela berpisah dari orang tua mereka. Tak jarang, mereka harus menghadapi tantangan fisik yang sangat berat agar sampai di Dharamsala, India Utara. Ada sebagian dari mereka yang nyaris tak sanggup melanjutkan langkah; berjuang keras melawan salju, kelaparan, dan keletihan luar biasa. Bahkan, banyak dari anak-anak seusia mereka tak bisa kembali lagi dan bersua dengan orang tua mereka.

Sebuah kisah mengoyak hati Escape Over the Himalayas merupakan kesaksian yang menakjubkan tentang semangat dan keteguhan anak-anak Suku Tibet.

Penulis : Maria Blumencron
Disadur : Pendaki Liar


Wednesday, July 21, 2010

TRACKING ANAK MALL

Betis-betis indah melangkahkan kakinya
Wajah-wajah cantik menikmati alam sekitarnya
Kau coba jalan setapak dan rimbunnya belantara
Yang tak pernah kau lihat dan kau pijak sebelumnya

Ku lihat paras wajahmu tetap semangat apa adanya
Aku mengerti, kau ingin tetap berusaha mengubah paradigma
Sebagai anak mall yang berusaha mengenal belantara
Pada kenyataanya, semangatmu yang sungguh luar biasa

Matahari mulai bersinar cerah
Aku tetap dibelakangmu memandu pada setiap langkah
Ku dengar desah nafasmu yang terengah-engah
Kau tetap menikmati belantara yang ada sebagai anugrah

Saatnya kau paham belantara sekitarmu
Wajah manismu tersenyum ketika memandang daun-daun hijau
Kini saatnya memelihara belantara sekitarmu
Ku harap engkau turut melestarikannya tanpa ragu


By: Pendaki Liar (Jayagiri Tracking, 18 Juli 2010)